Di Indonesia, tahun-tahun terakhir belakangan sangat marak pengenalan maupun implementasi lean manufacturing dan lean six sigma. Sangat banyak perusahaan-perusahaan yang berlomba-lomba menerapkan konsep dan metodenya. Mulai dari industri manufaktur hingga industri perbankan. Semua berusaha dan antusias untuk mengeliminasi setiap waste yang ada dan berupaya meningkatkan produktivitas.

 

Sama sekali tidak ada yang salah dengan itu semua. Malah, itu adalah suatu hal yang bagus dan patut untuk di apresiasi. Namun ijinkan kami bertanya, apa visi dari sebuah perusahaan atau organisasi bisnis?

 

Menjadi world class manufacture? Menjadi perusahaan terbesar di dunia? Menjadi Universitas terbaik di Indonesia? Menciptakan atau mendeliver produk/jasa berkualitas? Atau bahkan membantu customer dengan produk/jasanya hingga tercipta dunia yang lebih baik?

 

Disadari atau tidak, kita hampir setiap hari mendengar pernyataan seperti itu. Di iklan televisi, di tempat kerja, hingga di dalam buku-buku manajemen. Suatu visi yang mulia dan sangat menenangkan hati.

 

Tetapi mustahil visi yang mulia dan baik itu bisa terwujud serta berkesinambungan bila tujuan utama dari setiap organisasi bisnis tidak terlebih dahulu didapatkan. Kalau begitu apa tujuan utama setiap perusahaan di dunia?

 

P-R-O-F-I-T !!!

 

Apakah mungkin bisa menjadi world class manufacture, bila setiap tahun perusahaan rugi melulu? Apakah mungkin menjadi perusahaan terbesar di dunia (selalu tumbuh dan berkembang) bila setiap tahun selalu rugi? Tentu saja tidak! Tanpa adanya profit, maka perusahaan tidak akan mampu untuk bergerak maju dan mencapai visinya. Lalu, apa hubungan profit dengan produktivitas?

 

Selama ini kita mendengar dan percaya bahwa semakin tinggi produktivitas, maka semakin tinggi pula margin profit yang didapat perusahaan. Benarkah demikian?

 

Pada kenyataannya, setiap upaya meningkatkan produktivitas selalu membutuhkan sumberdaya dan setiap sumberdaya sudah pasti memerlukan biaya. Singkat cerita, beginilah gambaran keterkaitan antara profit dan produktivitas:

 

Korelasi antara profit dan produktifitas

 

Jadi, sudahkah Anda terlebih dahulu menghitung biayanya sebelum meningkatkan produktivitas?